Minggu, 23 Mei 2010

Mencari Kelembutan, Kehalusan dan Keindahan

...Sambungan dari yang lalu...
Kata-kataku tak keluar.
" Setiap tahun, Hollywood memproduksi sekian banyak film. Belum tentu satupun diantaranya yang memperoleh predikat sebagai ' Evergreen title ' - tayangan abadi. Sejak ada industri film, hanya beberapa judul saja yang memperoleh predikat itu. Sekali lagi - terserah kamu, maumu apa......Tontonan sekali atau tontonan abadi ? Aku hanya bisa diam. Dia mengulangi pertanyaan-Nya, " Maumu apa ? " Aku memberanikan diri untuk menjawab, " aku tidak mau apa-apa. Tontonan sekali atau abadi, itu ueusan-Mu. Engkau pula yang harus menentukannya. Bahkan, apa harus masih ada tontonan atau cukup sudah peranku di atas panggung ini, aku tidak tahu. Tidak mau tahu. Itupun urusan-Mu ". " Ya sudah, kalau begitu wajahmu dibedaki sedikit. Seperti orang baru bangun tidur saja. Jelek banget. Ayo kerja lagi ! " Dia bisa bergurau rupanya. Aku tersenyum, " Yes Boss - whatever You say ! "
( ii )
Dia mendatangi tempat kerjaku, " Bagus, bagus, bagus.......Begitu dong ! ". Aku berdiri dan menyalami Dia, " Engkau disini, ditempat kerjaku ? " " Dari dulu juga disini. Kamu saja yang baru melihat Aku ". Aku " sadar " kembali, " Ya, ya - Engkau memang selalu disini. Aku saja yang baru melihat-Mu. Selama ini siapa yang menuntun pikiranku, kalau bukan Kamu ? Siapa pula yang menggerakan tanganku, kalau bukan Kamu ?. Lalu siapa yang menulis lewat penaku ? Siapa yang menyediakan pena dan kertas ? Ya, ya - selama ini Engkau memang selalu disini. Aku saja yang baru melihat-Mu ". Sekali lagi, Dia menuntun pikiranku. Sekali lagi, Dia menggerakkan tanganku. Sekali lagi, Dia menyediakan kertas dan pena. Dan sekali lagi, aku berteman dengan kamu, kamu dan kamu, karena Dia menghendaki pertemuan ini !. * * * * Begitu kita mulai melihat tangan Dia dibalik setiap peristiwa, hidup menjadi sangat simple. Sederhana, indah !. Orang melempari anda dengan batu, dan batu itu menjadi bunga. Orang menggantung anda di atas salib dan kayu salib itu membuat anda menjadi abadi. Orang memenggal kepala anda dan yang terpenggal hanyalah ego anda. Orang melukai anda, membunuh anda - ternyata yang terluka hanyalah kesadaran rendah. Yang terbunuh hanyalah hewan di dalam diri anda. MASNAWI ini mengajak kita untuk melihat Tangan Dia dibalik setiap peristiwa, untuk mensyukuri setiap kejadian. Dan di atas segalanya, untuk menyadari kehadiran Dia di sini dan di sana. Di barat dan di timur. Di darat dan di laut. Di mana-mana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar